Hakikat Pengetahuan


Hakikat Pengetahuan§
A.  Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menuturkan bahwa seseorang mengenal sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya selalu terdiri atas unsure yang mengetahuai dan diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin diketahuinya itu. Oleh karena itu, pengetahuan selalu menuntut adanya subjek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui suatu objek dan objek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang ingin diketahuinya. Jadi, bisa dikatakan pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap sesuatu. Dengan demikian pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindranya, yang berbeda dengan kepercayaan, takhayul dan penerangan-penerangan yang keliru.
B.  Sumber Pengetahuan
Adapun alat untuk mengetahui terjadinya pengetahuan menurut John Horpers ada enam, yaitu:
1.    Pengalaman indra merupakan sumber pengetahuan yang berupa alat-alat untuk menangkap objek dari luar diri manusia melalui kekuatan indera
2.    Nalar adalah satu corak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan tujuan untuk mendapat pengetahuan baru
3.    Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh kelompoknya
4.    Intuisi adalah kemampuan  yang ada pada diri manusia yang berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu rangsangan atau stimulus mampu untuk membuat pernyataan yang berupa pengetahuan
5.    Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada nabi-Nya untuk kepentingan umatnya
6.    Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.
C.  Ciri – Ciri Ilmu Pengetahuan
Menurut The Liang Gie (1987), ilmu pengetahuan dicirikan sebagai berikut :
1.    Empiris, artinya pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2.    Sistematis, artinya berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan yang teratur
3.    Objektif, artinya ilmu pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi
4.    Analitis, artinya pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya dan peranan dari bagian-bagian itu
5.    Verifikatif, dapat diperiksa kebenarannya oleh siapa pun
D.  Jenis-Jenis Pengetahuan
Jenis-jenis pengetahuan menurut Soejono Soemargono(1983), dapat dibagi atas:
1.    Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang sudah lebih sempurna karena telah mempunyai dan memenuhi syarat-syarat tertentu dengan cara berpikir yang khas, yaitu metodologi ilmiah
2.    Pengetahun non ilmiah ialah pengetahuan yang di peroleh dengan menggunakan cara-cara yang tidak termasuk dalam kategori metode ilmiah
Plato membagi pengetahuan menurut tingkatan-tingkatan pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya, Pembagiannya adalah sebagai berikut:
1.    Pengetahuan eikasi (khayalan) ialah pengetahuan yang berupa bayangan atau gambaran
2.    Pengetahuan fistis adalah pengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan atau hal-hal yang dapat diindrai secara langsung
3.    Pengetahuan dianoya (matematik) adalah pengetahuan yang tidak hanya terletak pada fakta atau objek yang tampak, tetapi juga terletak pada bagaimana cara berpikirnya
4.    Pegetahuan neosis (filsafat) adalah pengetahuan yang objeknya arche yang mencakup epistemologik dan metafisik
Menurut Aristoteles pengetahuan harus merupakan kenyataan yang dapat dihindari dan kenyataan adalah sesuatu yang merangsang budi kita untuk mengolahnya. Pengetahuan yang umumnya  merupakan kumpulan yang dinamakan rational knowledge dipisahkan dalam tiga jenis kumpulan: yaitu:
1.    Pengetahuan produksi (seni)
2.    Pengetahuan praktis (etika,ekonomi,politik)
3.    Pengetahuan teoretis (fisika, matematika, dan metafisika).



§ Hamdani,Filsafat Sains,(Bandung: CV Pustaka Setia,2011),hlm25-31 ;
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya,(Jakarta: PT Bumi Aksara,2007),hlm26-35

Postingan populer dari blog ini